Minggu, 05 Agustus 2018

#OURSCENARIOS S1 - #EP2 PRASANGKA




Aku tidak tahu dari mana asalnya, semua yang ada didalam pikiranku ini.

Entah tidak tahu atau tidak menyadari.

Memang ada sebabnya, tapi semua itu keluar begitu saja. Prasangka adalah “pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui ( menyaksikan, menyelidiki) sendiri;” bagaimanapun aku mengutipnya dari aplikasi KBBI V ya, guys. 

Oh yeah! aku tahu prasangka itu bukan hal baik.

Tapi aku pun bukan manusia yang penuh energi negatif. Ya aku percaya aku orang baik, YA! bukan hanya karena aku ini bukan penjahat... Aku baik. Dengan segala prasangka yang kerap aku rasakan aku hanya ingin yakin jika itu bukanlah sifat atau karakter yang aku miliki.

Aku terlalu tidak enak untuk berbicara jujur, terlalu takut untuk menyakiti perasaan orang lain. Terlebih orang yang aku kasihi. Aku juga terlalu takut mengubah suasana nyaman menjadi canggung. Apakah hanya aku yang begitu? Jika kamu tak begitu, kamu harus tahu jika perasaan itu menyakitkan. Aku tahu itu.

Aku memilih untuk menyimpannya, kemudian datang berbagai prasangka. Prasangka yang biasanya semakin membuatku tersakiti. 

Mungkin aku disakiti oleh orang lain. Orang lain terlalu menyinggung perasaanku, berlebih dengan kedok leluconnya. Menyakitkan dan aku dibilang baperan, HAHA menyebalkan!! Orang lain terlalu melupakanku, terlebih aku adalah orang yang sangat dekat dengannya. Apa itu karena kesepian? Orang lain terlalu merendahkanku, padahal aku selalu melakukan hal bagus. Apa terlalu sombong? Orang lain terlalu tidak perduli dengan perasaanku, padahal aku selalu ada untuknya. Apa karena terlalu bergantung?

Aku tersakiti karena itu.

Apakah berkata jujur akan menjamin jika diriku tidak akan tersakiti?

Bahkan aku tidak tahu apakah yang aku rasakan itu benar atau salah, dan aku pun tidak tahu ini soal kebenaran atau kesalahaan.

Entah dimulai dari mana urutan sebab akibat antara perasaanku dan perlakuan orang lain terhadapku itu. Karena 'orang lain' yang membuat ku berprasangka, atau karena ketidak jujuranku dan ketakutanku yang membuatku selalu berprasangka. 

Bukankah aku menyalahkan orang lain? Entahlah, mungkin  ini hanya karena orang lain bertindak tidak sesuai dengan keinginanku saja. Makanya aku berprasangka.

Bukankah terpikirkan olehku, aku juga menyakiti orang lain.. dengan prasangka ku itu. Ya, selalu terpikirkan. Kurasa sudah seharusnya aku menyadari itu. Karena itu, aku juga tersakiti. Aku terus berprasangka padahal aku tahu orang lain akan tersakiti, bahkan hatiku juga sakit ketika aku harus menyakiti oranglain.

Karena aku juga tahu setiap orang punya pendapat masing-masing, semua orang punya sudut pandang berbeda dan semua orang berhak merasakan kebahagiaan. Aku tahu, tapi aku terus membela diri dengan terus perprasangka, terus mengatakan jika orang lain begini begitu dan terus menuntut harusnya begini begitu. Sesuai keinginanku.

Mungkin aku egois

Mungkin yang dipikiranku hanya hal negatif

Aku berprasangka karena marah

Lalu,

Aku marah karena berprasangka

Hanya penyesalan yang tersisa

Apakah seharusnya aku tidak berprasangka? Apakah seharusnya aku bicara jujur saja? Tapi bukankah itu egois? Kurasa apapun itu aku memang selalu egois kan, karena pikiranku ini.

Aku hanya berprasangka karena aku tidak berani berbicara. Aku tahu, bisa saja prasangka ku itu salah. Maka dari itu aku tidak bicara. Hah, karena takut salah ya... YA!  Karena prasangka ku juga bisa saja benar, maka dari itu aku tidak bicara. Karena aku takut semakin tersakiti. Dan itu juga merupakan prasangka.
Read more

REVIEW LAGU iKON - KILLING ME




Comeback iKON kali ini masih berhubungan dengan perpisahan. Nah, kalau comeback sebelumnya mengisahkan tentang seorang laki-laki yang baru menyadari bahwa kisah cinta ternyata bisa berakhir tragis, kali ini masih berkelanjutan. Mengenai kisah seorang laki-laki selepas meninggalkan dan sadar bahwa ternyata ada bagian dari si perempuan yang tertinggal. Uh, pokoknya deep banget deh. Let’s check out for full review!



jukgessda tto eogimeopsi
neoui heunjeogi
nama nal goerophinda
jukgessda nam daehadeusi
doraseossneunde
wae naneun oeroulkka


Dalam penggalan bait pertama, iKON mengungkapkan bahwa ia merasa tersiksa karena seorang gadis yang pernah berkencan dengannya ternyata meninggalkan jejak. Sama seperti perpisahan-perpisahan biasanya dalam sebuah hubungan, dimana kadang, ada sebuah perasaan dimana kita pasti merasa kosong setelah berpisah. Ia, iKON, juga merasakan hal itu pada kamu. Meskipun ia sudah mengabaikan kamu seolah-olah kamu adalah orang asing, tapi nyatanya ia tetap merasa kesepian. Dan ia sendiri tidak mengerti kenapa ia bisa merasakan hal tersebut.



choyeonhal jul arasseo heeojime daehae

geunde neol talmeun seupgwan hana
beorindaneun ge swipji anhne
miryeonhagedo miryeoni nama
huhoe biseushan geol hae
jal meokgo jal salgo isseul neowa dalli
nan banjjeum jugeoissne

Awalnya, ia pikir, ia akan merasa baik-baik saja setelah berpisah denganmu. Ia akan menjalani hidupnya tanpa memedulikan mengenai perpisahan kalian, ia pikir begitu, tapi kenyataannya ternyata ia merasa setengah mati kesulitan. Ternyata, ada beberapa kebiasaanmu yang entah kenapa selalu berhasil mengusiknya sampai-sampai ia tidak bisa membuangnya meskipun sudah berusaha untuk itu. Ia sendiri merasa bahwa segalanya terasa aneh, segalanya perasaannya yang terasa seperti ... penyesalan. Saat melihatmu yang justeru menjalani hidup dengan baik, ia benar-benar merasa tertekan. Karena nyatanya, ia harus merasakan perasaan berat setelah kalian berpisah, sendirian. Karena kamu nyatanya baik-baik saja.



mollassdeon geoya heeojimui geu mugereul
igijeogin geoya oemyeonhaesseo ne nunmureul

jukgessda tto eogimeopsi

neoui heunjeogi
nama nal goerophinda
jukgessda nam daehadeusi
doraseossneunde
wae naneun oeroulkka
jukgessda

jukgessda

Awalnya ia memang yang mengabaikanmu, mengabaikan segala kesedihan dan air matamu. Itu semata-mata karena ia merasa bahwa jika kalian berpisah pun, ia akan baik-baik saja. Namun sekarang ia baru menyadari betapa beratnya perpisahan kalian. “Itu membunuhku,” katanya dalam lagu ini berulang kali. Seolah-olah ingin kamu tahu betapa ia benar-benar merasa bahwa segalanya amat berat. Segalanya bertambah berat karena nyatanya ada banyak hal dari diri kamu yang menimbulkan ‘jejak’ dalam hidupnya, hingga kamu sulit ia lupakan.




haebanggamgwa saeroun mannam

dwie namneun geon heotalhan maeum
kkamkkamhan bam tto honja issne
ige aninde naui sesange
manhi gaeipdoen geunyeoui jonjae
tteryeoya ttel su eopsneun sai
tteeobeorini muneojyeossne
jugeul gago micheo haji
moshaeseo jukgessne

Ia sempat berpikir bahwa berpisah darimu artinya adalah bisa mendapatkan sebuah kebebasan dan bisa menjalin hubungan baru dengan orang lain. Namunya nyatanya yang ia dapatkan justeru perasaan kosong di dalam hatinya. Ia tetap merasa sendirian lagi dan merasa bahwa segalanya tidak benar. “Keberadaannya adalah bagian terbesar dari duniaku,” akunya. Dia akhirnya mengaku bahwa keberadaan kamu ternyata adalah salah satu bagian terbesar dari hidupnya. Ia sudah mengusahakan segala cara, tapi setelahnya, ia justeru semakin merasa terpuruk. Ia merasa amat terpuruk tapi di satu sisi ia tidak sanggup berkata pada dirinya sendiri untuk mati. Jadi, ia memohon padamu untuk membunuhnya saja.
Bagian ini aku pribadi suka banget. Bagaimana cara ia mengekspresikan kesulitannya setelah kalian berpisah, itu amat terasa. Betapa ia putus asa, tapi di satu sisi juga tidak memiliki keberanian yang cukup untuk membunuh diri sendiri. Jadi dengan putus asa, ia memintamu untuk membunuhnya saja. Liriknya sangat dalam dan aku ikut merasakan bagaimana rasa putus asa yang coba mereka ungkapkan.



mollassdeon geoya heeojimui geu mugereul

igijeogin geoya oemyeonhaesseo ne nunmureul

jukgessda tto eogimeopsi

neoui heunjeogi
nama nal goerophinda
jukgessda nam daehadeusi
doraseossneunde
wae naneun oeroulkka
jukgessda

eojjeojago geunyeoreul mannasseulkka a

tto eojjeoryeogo ibyeoreul taekhaesseulkka a

jugeul mankeum saranghaessna bwa

kkeojin bulssi dasi taoreuna bwa
......
Ia bertanya pada diri sendiri kenapa ia harus bertemu denganmu, lebih-lebih kenapa ia sendiri harus melepaskanmu? Kenapa ia dengan bodohnya justeru memilih berpisah? Kini ia sadar bahwa ia mencintai kamu sampai mati. Ia merasakan api yang dulu sempat padam, justeru berkobar lagi saat kalian sudah berpisah—ia merasa amat mencintaimu lagi. Apa ini adalah efek dari kerinduan yang dalam dan menyakitkan? Atau apakah ini adalah efek samping dari rasa kesepian dan keegoisannya setelah memilih berpisah denganmu? Ia bertanya-tanya mengenai hal itu.



gaseum jeorin geuriumilkka
anim igijeogin oerouminga

jukgessda


jugeul mankeum saranghaessna bwa

kkeojin bulssi dasi taoreuna bwa
gaseum jeorin geuriumilkka
anim igijeogin oerouminga

jukgessda

tto eogimeopsi
neoui heunjeogi
nama nal goerophinda
         
Nyatanya, berpisah denganmu membuatnya luar biasa tersiksa. Dengan jejak-jejak yang kamu tinggalkan, rasanya hal itu membunuhnya sekali lagi. Amat menyakitkan seperti membunuhnya, satu kali lagi.


Lagunya dalem banget, ya? Kalau masalah lirik, lagu-lagu iKON memang nggak usah diragukan lagi. Mereka selalu bisa membuat lirik yang indah tapi mudah dimengerti dan dalam. Belum lagi melodynya yang meskipun-lagu-galau-tapi-ngajak-ajep-ajep wkwkwk. Gimana nih? Kalian setuju nggak?


Read more