“Hidup. Hidup. Hidup. Mimpi. Cinta.”
Itu adalah beberapa kata yang berputar di kepala saya setelah selesai menuntaskan drama ini.
Bagi yang sudah menonton drama ini, adakah yang berpendapat sama dengan apa yang saya rasakan?
Belum sempat menonton drama ini? Oke. Saya akan memberikan sedikit gambarannya. Let’s go!
Yoon Ji Ho(Jung So Min) adalah perempuan yang merantau dari kampung halamannya, berusia awal 30-an, dan sangat membutuhkan tempat tinggal. Loh, kok, memangnya dia tidak punya tempat tinggal? Punya, tapi tidak lagi.
Diceritakan bahwa Ji Ho adalah seorang asisten penulis drama. Ia bekerja secara ‘ugal-ugalan’ karena mengejar target tayang drama tersebut. Setelah naskah rampung ‘disempurnakan’, akhirnya Ji Ho memiliki kesempatan untuk pulang setelah lima bulan tidak pulang (ini kamu lembur apa kerja rodi, Ho?).
Nah, bencana besar terjadi di sini. Ketika pulang ke rumahnya, Ji Ho terkejut bukan main saat mendapati ‘suara-suara aneh’ yang bersumber dari kamar sang adik. Ternyata ada perempuan asing di kamar adiknya! Ketika diintrogasi, sang adik berkata bahwa ia sudah menikah dan bahkan isterinya sedang hamil. Ji Ho kontan terkejut. Ini bagaimana ceritanya sang adik menikah tapi ia sama sekali tidak tahu?
Ketika mengadu pada orang tuanya di desa, sang ayah justeru terkesan membela adik lelakinya dan menyuruhnya untuk mengizinkan pasangan muda itu untuk tinggal bersama Ji Ho. Tapi Ji Ho tidak mau.
“Kamu sedang hamil. Kakak tidak bisa melihatmu dan membiarkanmu membersihkan rumah. Itu membuatku terlihat sebagai kakak ipar yang buruk. Jadi, karena kalian tidak bisa pergi, maka kakak yang harus pergi.” —Ji Ho pada episode pertama.
Begitulah akhirnya Ji Ho memutuskan untuk pergi dari rumahnya sendiri.
Bertepatan dengan itu, ada laki-laki bernama Nam Se Hee(Lee Min Ki), seorang Web Designer di perusahaan IT milik Ma Sang Goo(Park Byung Eun). Lelaki berusia 30-an awal ini sebenarnya sudap siap menikah. Rumah sudah ada—meskipun masih menyicil, sudah memiliki pekerjaan tetap, tapi masalahnya adalah dia tidak memiliki sama sekali keinginan menikah. Se Hee hanya membutuhkan seorang teman serumah yang akan menyewa salah satu kamar di rumahnya dan mengurus kucingnya ketika ia bekerja.
Di sinilah Ji Ho dan Se Hee terlibat hubungan ‘penyewa’ dan ‘yang menyewakan’.
Se Hee ini berkepribadian dingin, perfeksionis dan super flat. Jadi ia selalu memiliki masalah dengan penyewa kamar sebelum-sebelumnya. Sementara dengan Ji Ho ia sangat cocok! Sampai ia menghitung presentasenya segala lewat aplikasi komputer lho! Dan hasilnya 90% cocok wkwkwk.
Banyak kejadian lucu ketika mereka tinggal satu atap, dari yang awalnya tidak saling mengenal, terkejut saat tahu bahwa mereka ternyata lawan jenis, Ji Ho yang sempat memutuskan pindah, tragedi penguntit yang akhirnya membuat Ji Ho baper pada Se Hee (jangankan Ji Ho, saya aja baper per perrr), sampai ada adegan melamar di terminal bus segala, sambil teriak-teriak pula—tapi dengan wajah flatnya Se Hee yang bikin greget itu!
“Pak supirnya tidak mau menunggu lama karena dia lagi kesal. Jadi tolong cepat jawab aku,” Ji Ho berkata.
“Ya.”
“Maukah kau ... menikah denganku?”
“Ya,” jawab Se Hee dengan wajah biasa saja.
Kemudian saat Ji Ho berlari untuk mengambil kopernya di dalam bus, Se Hee berteriak.
“Maaf. Ada yang mau aku tanyakan padamu.”
“Ya. Tanya saja!” jawab Ji Ho agak berteriak.
“Apa kebetulan kau ... menyukaiku?!”
.
.
.
.
.
“Tidak!”
.
.
.
.
.
“Tidak!”
Absurd kan? Kenapa nikah kalau nggak saling suka? Nonton makanya! Wkwkwk. Dan itu adalah lamaran pertama mereka. Pertama, lho, ya!
Percakapan itu ada di episode tiga dan empat! Masih awal dari enam belas episode yang ada. Masih banyak cerita lucu mereka.
Kedua orang ini mencerminkan bahwa jatuh cinta memang bisa sesederhana itu. Tidak butuh gombalan ala-ala (padahal saya juga suka haha), tidak perlu juga jadi cewek biasa yang dikejar-kejar sama cowok super tajir nan guanteng puarah, tidak usah. Ji Ho dan Se Hee ini cerminan dari cinta tumbuh karena terbiasa.
Selain kisah cinta mereka, juga ada kisah dua pasangan lainnya. Pasangan Wong Sik(Kim Min Suk a.k.a selingkuhan saya) dan Horang(Kim Ga Eun), juga pasangan Sang Goo(Park Byung Eun) dan Su Ji(Esom). Yang satu pasangan kekasih abadi, satu pasangan lainnya untuk menuju pacarannya saja butuh proses panjanggg sekali.
Dua pasangan ini memberikan efek yang segar pada drama ini. Wong Sik dan Horang pasangan yang lucu, menceritakan bagaimana Horang berusaha membuat Wong Sik peka bahwa ia ingin cepat menikah, sementara kita juga diberi jawaban kenapa Wong Sik tidak mau cepat-cepat menikahi Horang. Kenapa? Ayo nonton makanya! Wkwk. Saya sedih waktu liat mereka bertengkar besar dan sempat berusaha saling melupakan. Oke spoiler.
Kalau untuk kisah Sang Goo dan Su Ji cukup gemesin. Sang Goo yang cengeng kalau menyangkut Su Ji dan beberapa kali menangis membuat saya merasa, “Su Ji tolong ya dinotice ini bapak Sang Goo saya ngenes liatnya!” dan greget. Pft. Perjuangan Sang Goo buat Su Ji patut dicontoh. Saya juga suka banget tuh bagaimana swagnya Sang Goo dan Su Ji menyelesaikan masalah ‘pelecehan secara tidak langsung’ di perusahaannya Su Ji.
Ada beberapa tokoh pemanis juga seperti Bok Nam(Kim Min Kyu) yang manisss banget huhuhu, juga Team Kerja Se Hee yang kocak. Yang paling kocak adalah Bo Mi! Ya! Bo Mi A-Pink! Karakternya di drama ini beda banget sama dia di A-Pink yang agak-agak sengklek itu wkwkwkwkwk. Di sini adegan dia lucu-lucu, tapi flatnya sebelas-dua belas sama Se Hee!
This Is My First Life banyak memberikan pelajaran mengenai hidup. Tentang susahnya menggapai mimpi yang sudah dibangun sedari kecil, tentang perbedaan pendapat dengan orang tua, tentang pertemanan yang tidak semulus wajah para idol Korea, tentang resiko pacaran berabad-abad (yang saking lamanya, nyicil motor satu aja mungkin udah kelar), tentang ketulusan, dan tentu aja tentang skenario kehidupan yang terkadang penuh dengan kejutan-kejutan kecil.
Bagi saya pribadi, This Is My First Life adalah drama yang benar-benar hampir rasional. This Is My First Life bukan drama menyek-menyek penuh air mata, tapi saya jamin kalau kalian pasti akan minimal berkaca-kaca pada beberapa bagian cerita. Kisah ini tuh relate banget sama kehidupan nyata. Sengaja dibold biar kalian terhasut dan yang belum nonton jadi mau nonton HAHA.
Dari saya pribadi, 90/100 untuk This Is My First Life!
Special love for Woori(kucing sekaligus teman sejatinya Seh Hee)❤
0 komentar:
Posting Komentar