KIM NAM JOON: PULANG
Aku mengerjap. Sebuah cahaya
berpendar, membuat senyawa sekecil debu terlihat melayang-layang, berterbangan
dan mengudara. Kemudian sadar bahwa aku sedang berdiri di atas trotoar sebelah
Halte Bus yang senyap.
Siluet seorang lelaki berjalan
mendekat. Semakin dekat dan aku mengenalinya. Dia, lelaki berlesung pipi itu
tersenyum tipis. Namun belum memerlihatkan lesung pipinya yang manis dan dalam.
“Untuk apa datang?!” ujarku marah.
Lelaki itu berhenti dan tersenyum
lebih lebar. Kali ini jelas memerlihatkan lesung pipinya yang manis—semakin
manis, semakin membuatku geram.
“Pergi!”
Aku berteriak marah. “Pergi saja!
Tidak usah datang kalau nantinya pergi lagi.”
Aku ingin menjangkaunya. Hanya untuk
memukul kepalanya—atau mungkin memeluknya?
“Pergi! Sungguh jangan kembali kalau
Cuma untuk menumpuk rindu ketika nanti kamu pergi lagi. Percuma, Nam Joon. Ya
Tuhan ...,”
Tanpa sadar aku sudah terisak. Tapi
gilanya, Nam Joon justeru maju satu langkah dan menjulurkan sebelah lengannya.
Ia tersenyum. Memerlihatkan senyumnya
yang manis beserta lesung di kedua pipinya. “Ayo. Kali ini, aku datang bukan
untuk pergi lagi. Melainkan untuk menjemputmu pulang. Benar-benar pulang.” []
0 komentar:
Posting Komentar